 |
| Foto: Ditolutfi |
Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, bersama pimpinan DPR lainnya menerima perwakilan mahasiswa di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu (3/9/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi kemahasiswaan yang datang menyuarakan tuntutan publik. antara lain: BEM Universitas Indonesia, Koneksi UIN Jakarta, BEM Nusantara, Dema PTKIN se-Indonesia, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), BEM PTNU se-Nusantara, GMNI, GMKI, KAMMI, HMI, BEM SI Kerakyatan, BEM SI Rakyat Bangkit, BEM UPNVJ, BEM UI, dan Kepresidenan Mahasiswa Trisakti.
Para Mahasiswa membawa isu penting mulai dari pembentukan tim investigasi independen atas insiden kerusuhan saat aksi unjuk rasa, pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga pemangkasan fasilitas DPR yang dinilai berlebihan di tengah kondisi ekonomi masyarakat. Mereka juga menyoroti tuntutan pembebasan mahasiswa yang ditahan akibat aksi damai.
Dalam tanggapannya, Saan Mustopa menyampaikan bahwa DPR menerima semua aspirasi para mahasiswa. “Kami mendengarkan dengan sungguh-sungguh aspirasi mahasiswa. DPR sudah mengambil langkah nyata dengan menghentikan tunjangan perumahan sejak akhir Agustus, melakukan moratorium perjalanan luar negeri bagi anggota DPR, dan memangkas fasilitas non-esensial. Selanjutnya, kami akan memastikan komitmen ini terus berjalan,” ujar Saan Mustopa.
Saan juga menambahkan, DPR akan segera menyampaikan aspirasi pembentukan tim investigasi independen kepada pemerintah. Ia menilai hal itu penting untuk menjaga keadilan, transparansi, dan kepercayaan publik.
 |
| Foto: Ditolutfi |
Selain itu, DPR berkomitmen memprioritaskan pembahasan RUU Perampasan Aset sebagai bagian dari upaya pemberantasan korupsi. Menurut Saan, hal tersebut sejalan dengan tuntutan masyarakat agar lembaga legislatif lebih fokus pada agenda-agenda strategis yang langsung menyentuh kepentingan rakyat.
Mahasiswa yang hadir mengapresiasi diterimanya aspirasi mereka, namun menegaskan bahwa langkah nyata di lapangan akan tetap dimonitoring. Mereka meminta agar komitmen DPR tidak berhenti pada pernyataan, tetapi diwujudkan dalam kebijakan yang transparan dan berpihak kepada rakyat.
Dengan adanya audiensi ini, DPR RI berjanji untuk terus membuka ruang dialog dengan mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya, serta memperkuat transparansi dalam setiap pengambilan keputusan.
(Penulis: DitoLutfi)
.jpeg)
0 Komentar